Indonesia adalah
sebuah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 17.504 pulau besar dan
kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar di sekitar
khatulistiwa, dan memiliki iklim tropis. Posisi Indonesia terletak pada
koordinat 6° Lintang Utara - 11° Lintang Selatan dan dari 95° Bujur Timur -
141° Bujur Timur. Indonesia juga berada pada zona cincin api yaitu daerah
patahan yang rawan gempa. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Indonesia memiliki posisi geografis yang sangat unik dan strategis. Hal
ini dapat dilihat dari letak geografis Indonesia yang berada di antara dua
samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasific. Letak geogrfis Indonesia
sekaligus berada di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia/Oseania.
Indonesia
memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional.
Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung
dengan 10 (sepuluh) negara tetangga di Asia Tenggara. Di darat, Indonesia
berbatasan dengan Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan dengan Timor-Leste.
Sedangkan di laut, Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia,
Singapura, Vietnam, Filipina, Papua New Guinea, Ausralia dan Timor-Leste. Letak
dan jumlah pulau di Indonesia yang begitu banyak menjadi kekuatan dan
kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau yang
sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya diolah dengan baik.
Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada,
Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan sebagai
komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk pasar internasional.
Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan tersebut dapat menjadi
sumber penerimaan negara andalan atau devisa melalui sektor industri
pariwisata.
Selain kekuatan
dan kesempatan Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang
ekonomi yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya masyarakat
Indonesia yang sedikit saja menikmati kekayaan alam yang ada di Indonesia.
Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam
Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk
dilakukan pengawasan.
Dengan kondisi
dan letak geografis seperti ini, dituntut koordinasi dengan pihak-pihak terkait
untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dari pihak-pihak yang tidak
berhak menggunakan atau memilikinya. Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau
menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan
keadaan geografis Indonesia. Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang
dipengaruhi oleh angin monsoon barat dan monsun timur. Iklim yang dimiliki ini
menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk
hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik. Dengan demikian diperlukan
usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan
persaingan di pasar lokal maupun dunia. Indonesia merupakan negara yang kaya
akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang
di Indonesia, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh
dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan
ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun
saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor
Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat
menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain
minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi,
timah, tembaga, batu bara, emas, gas bumi dan lain-lain.
Letak geografis
merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara
dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan,
kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang
memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara
luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari
pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09). Di masa
yang akan datang, eksistensi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan
letak geografis Indonesia itu sendiri. Sehingga pengelolaan sumber daya alam,
wilayah perbatasan dan pertahanan yang baik sangat diperlukan di Indonesia. Hal
lain yang vital untuk dilakukan adalah mempersiapkan segala sarana dan
prasarana yang memadai, seperti sarana telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan
laut, dan udara.
Dampak positif dari letak
geografis Indonesia ini tentu sangat menguntungkan dalam pertumbuhan ekonomi
terutama jika dimanfaatkan sebagai lalu lintas perdagangan. Namun karena letak
geografis Indonesia yang strategis pula, sejak dulu Indonesia menjadi arena
perebutan pengaruh pihak asing. Indonesia telah beberapa kali melalui
periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda,
hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet di era Perang Dingin. Di masa mendatang
tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan
pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China
sebagai hegemoni baru di kawasan Asia bahkan dunia yang telah menggeser
eksistensi kekuasaan dan pengaruh Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar